PPDB SMA Negeri Batam Banyak Terdapat Ketidakpahaman dan Kesalahan Sistem


PPDB SMA Negeri Batam Banyak Terdapat Ketidakpahaman dan Kesalahan Sistem

PPDB di SMA N 5 Batam
BATAM I KEJORANEWS.COM : Hari Keempat (4) Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Batam, melalui sistem zonasi masih banyak terdapat ketidakpahaman dan terdapat kesalahan sistem. Kamis, (04/07/2019)

Seperti yang dialami salah satu murid lulusan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Batu Aji - Batam, yang hendak mendaftar disalah satu SMA di wilayah zonasi Kecamatan Sagulung. Namun tereliminasi oleh sistem setelah diverifikasi, hal tersebut membuat wali murid geram.

Dari penuturan wali murid tersebut, deketahui bahwa jarak yang sebenarnya dengan sistem sangat jauh berbeda sekali. "tidak mungkin rumah saya diseberang jalan besar sekolah ini, jaraknya 3 kilo meter (km), logika saja (kasat mata) tidak sampai 300 meter," tegasnya yang enggan namanya di publis.

Selanjutnya, salah satu wali murid juga menuturkan masalah terkait sistem zonasi ini, dimana dari tempat tinggalnya dapat memilih tiga sekolahan sekaligus, tapi karena kurangnya pemahaman murid sehigga memilih satu dari tiga sekolah tersebut.

"Anak saya mengetahui kalau bisa memilih ketiga sekolah tersebut, dari panitia PPDB dan yang bikin saya geram sekolah yang dipilihnya tereliminasi pula oleh sistem. Dan saya coba kesekolah berikutnya tidak bisa lagi karena sudah terverifikasi," tuturnya kebingungan dan enggan namanya di publis.

Menanggapi permasalahan yang dihadapi oleh kedua wali murid tersebut, Kepala Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 17, Dra. Hj. Tapi Winanti menjelaskan melalui sistem zonasi sekarang, selama 17 tahun mengajar, Tahun ini yang paling bermasalah dan banyak yang mengalami seperti Bapak-bapak (wali murid) tersebut.

Tahun kemarin tidak ada gambar jarak (satelit), sehingga tidak begitu bermasalah. Ia memberi contoh, dari jarak, ada juga terdapat tempat tingal siswa yang mencapai belasan kilo meter sedangkan dia ini masih dalam radius zonasi rumahnya.

"Selain itu, di Sagulung terdapat tujuh (7) sekolahan, diantanya SMK 8, SMK 5, SMA 5, SMA 17, SMA 18, SMA19, MAN. Ada salah satu zonasi dapat memilih 3 sekolah sekaligus, Namun anak - anak banyak yang milih 1 sekolah, Diketehaui kebanyakan pendaftaran peserta didik banyak yang tidak paham, ada yang minta tolong sama orang," , jelasnya.

Terkait ketidakpahaman dengan sistem zonasi PPDB, diakui oleh salah murid (siswi) yang mengatakan, sebelumnya tidak ada penjelasan dan bimbingan dari guru sekolah dalam mendaftar sistem online," terangnya dengan mata sembab menangis. Hal senada juga dibenarkan oleh wali murid lainnya.

Kepada pewarta dan wali murid, Dra. Hj. Tapi Winanti melanjutkan sementara pihak sekolah hanya dapat mengisi data, dan mengikuti sistem yang ada. Tapi hal seperti inilah yang akan di bawa ketika rapat dan memberikan masukan-masukan merayu kebijakan itu, supaya ada evaluasi kedepannya.

"Saya rasa di sekolah lain banyak terjadi seperti ini. Tereliminasi oleh sistem belum tentu tidak diterima, dan siapa yang diterima tergantung kebijakan diatas saya (Provinsi)," terangnya diruang guru.

Berikut informasi hari ke 4 PPDB Sistem Zonasi pada SMA N 5 dan SMA N 17 yang berhasil pewarta himpun:
SMA N 5
Mendaftar  : 651 peserta
Ruang kelas : 10 Rombel
Daya tampung : 360 Peserta didik

SMA N 17
Mendaftar  : 416 peserta
Ruang kelas : 8 Rombel
Daya tampung : 288 Peserta didik



 Andi Pratama
Lebih baru Lebih lama