Gudang dan 30 Drum BBM Hangus Terbakar, Pemilik Gudang Ikut Dicium Api


Gudang dan 30 Drum BBM Hangus Terbakar, Pemilik Gudang Ikut Dicium Api

Gudang saat Terbakar
LINGGA I KEJORANEWS.COM : Sekitar jam 9.30 WIB. Kamis (7/2/2019) gudang Bahan Bakar Minyak (BBM) bensin dan solar milik Moh. Afian alias Aling di desa Tanjung Irat, Lingga  terbakar. 

Selain 30 drum stok BBM untuk kebutuhan warga Tanjung Irat yang hangus terbakar beserta gudang, Aling si pemilik gudang juga ikut terkena Sambaran api dan saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dabo.

" Terbakar sekitar jam 9.30 WIB. " Ujar Ependi RT 1 Dusun 1 Desa Tanjung Irat.

Kronologis kejadian menurut Darwan Kepala Desa (Kades), kejadian bermula saat Aling ( 38 tahun ) pemilik gudang mau melakukan aktifitas sehari -harinya  memindahkan minyak dari drum ke jirigen yang kosong dengan menggunakan mesin robin sebagai alat suling ( sedot ) minyaknya,namun saat mesin robin dihidupkan timbul percikan api dari kenalpot mesin robin hingga menimbulkan percikan api, yang kemudian menyambar minyak yg berdekatan di dalam gudang.
Gudang Aling yang Terbakar


" Percikan api seketika membesar.
Aling berusaha mematikan api namun tidak bisa hingga tubuhnya ikut terbakar. Lalu Aling keluar meminta bantuan warga. Api berhasil di padamkan warga dengan menggunakan alat seadanya,namun gudang Aling sudah rata dilalap api dan Aling kita bawa ke RSUD Dabo utk mendapat perawatan medis, " terang Darwan yang ikut bersama warga mematikan api yang membara.

Sementara itu, Dr. Asri Wijaya, Direktur RSUD Dabo mengatakan, Aling mengalami luka bakar pada kaki kiri dan kanan, dan juga lengan kanan dan leher serta bias pada muka.

" Di dalam istilah medis luka bakarnya dalam katagori derajat dua atau dengan persentase 61% dari tubuh.Namun dari luka bakar tersebut tidak ada yang hingga menyentuh pada organ vital dari tubuh korban. Luka bakar hanya pada kulit luar saja. Saat ini korban sedang ditangani pihak medis RSUD Dabo dan dari hasil medis nanti, kita akan mengambil langkah langkah selanjutnya. " Ujar  dr. Asri.

Mardian
Lebih baru Lebih lama