Iran Luncurkan Pesawat Tempur Canggih "Koswar"


Iran Luncurkan Pesawat Tempur Canggih "Koswar"

This photo taken on August 21, 2018,
 shows the Iranian domestically-built
Kowsar fighter jet. (Photo by IRNA)
IRAN I KEJORANEWS.COM : Korps Pengawal Revolusi Islam Iran (IRGC) mengatakan pengembangan kemampuan pertahanan dan deterensi negara adalah strategi tak terpisahkan dari Angkatan Bersenjata Iran.

Pernyataan tersebut dikeluarkan pada hari Rabu (22/8/2018), yang menandai peringatan Hari Industri Pertahanan Nasional.

IRGC juga mengatakan bahwa dalam empat dekade sanksi terhadap negara itu sejak kemenangan Revolusi Islam telah terbukti tidak efektif karena Iran sekarang adalah "jangkar kekuatan pertahanan dan pencegahan di wilayah itu."

Pernyataan itu menambahkan bahwa Iran “kini telah mencapai tingkat pencegahan dalam pertahanan, yang mencegah musuh-musuh Republik Islam Iran melakukan setiap petualangan atau mengancam untuk menyerang” negara tersebut.

IRGC mengatakan musuh-musuh Iran, yang dipimpin oleh AS, Israel dan Arab Saudi, bertekad untuk berkomplot melawan Iran dalam upaya untuk membatasi perkembangannya.

Ia menekankan bahwa dengan mengandalkan pedoman Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, negara akan memberikan "pelajaran yang tak terlupakan" bagi siapa pun yang ingin menimbulkan ancaman bagi Republik Islam.

Iran pada Selasa (21/8) malam di Hari Industri Pertahanan Nasional meluncurkan jet tempur pertama yang dirancang dan diproduksi secara domestik bernama "Kowsar."

Pesawat ini melakukan penerbangan tampilan publik pertamanya selama upacara di hadapan Presiden Hassan Rouhani, Menteri Pertahanan Brigadir Jenderal Amir Hatami dan pejabat militer senior lainnya.

Jet tempur Iran generasi keempat dilengkapi dengan "avionik canggih dan sistem kontrol kebakaran" dan dapat digunakan untuk misi dukungan udara pendek.

Selama beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanannya dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan perangkat keras militer meskipun ada sanksi dan tekanan ekonomi.

Republik Islam mengatakan bahwa kekuatan militernya semata-mata untuk tujuan defensif dan tidak menimbulkan ancaman bagi negara lain.

Sumber: presstv.com
Lebih baru Lebih lama