Ini Kata Kapolda dalam Apel Kasatwil Jajaran Polda Kepri Tahun 2017


Ini Kata Kapolda dalam Apel Kasatwil Jajaran Polda Kepri Tahun 2017

Kapolda, Waka Polda dan Gubernur Kepri
BATAM I KEJORANEWS.COM : Apel Kasatwil jajaran Polda Kepri tahun 2017 dilaksanakan di Graha Lancang Kuning Polda Kepri pada hari selasa tanggal 1 Oktober 2017 sekira pukul 09.00 Wib, apel dipimpin Kapolda Kepri Irjen Pol Drs. Sam Budigusdian, MH dan dihadiri Gubernur Provinsi Kepri, Ketua Bawaslu Provinsi Kepri, Ketua Panwaslu Kota Tanjungpinang, Ketua KPUD Kota Tanjungpinang, Wakapolda Kepri, Irwasda Polda Kepri, Para Pejabat Utama Polda Kepri, Para Kapolres/TA Polda Kepri, serta para para peserta apel Kasatwil.

Dalam Sambutan Kapolda Kepri menyampaikan, bahwa Apel Kasatwil Jajaran Polda Kepri Tahun 2017 merupakan momentum yang sangat istimewa dalam rangka menjamin situasi keamanan yang kondusif selama penyelenggaraan Pilkada Serentak Tahun 2018. Hal itu juga sebagai sarana sosialisasi arah kebijakan Polri Tahun 2018 di bidang pembinaan dan operasional, sehingga dapat sebagai dasar bagi para Kastawil/Kasatker dalam menentukan kebijakan di Satker masing-masing.

Apel Kasatwil Jajaran Polda Kepri menurutnya juga merupakan suatu forum untuk membahas perkembangan lingkungan strategis, memahami hasil evaluasi kinerja Polri tahun 2017 untuk perbaikan di tahun 2018, mengetahui perkembangan kalender Kamtibmas 2018, dan mengetahui agenda Nasional maupun Internasional 2018 serta mengetahui prediksi ancaman yang akan dihadapi pada tahun 2018. Melalui Apel Kasatwil ini akan disampaikan hasil Apel Kasatwil Polri 2017 dengan tema “Polri Yang Promoter Siap Mengamankan Pilkada Serentak 2018”. 

" Untuk menyamakan pola pikir, pola sikap dan pola tindak bersama para pemangku kepentingan di wilayah guna mengantisipasi perkembangan situasi Kamtibmas dalam rangka pengamanan Pilkada serentak tahun 2018.
Keberhasilan penyelenggaraan Pilkada juga ditentukan oleh efektivitas cara bertindak/metode pengamanan dimana strategi pengamanan pilkada harus mengutamakan pencegahan pelanggaran, meskipun tingkat kecepatan penyelesaian tindak pidana / pelanggaran tetap menjadi salah satu indikator keberhasilan." Terang Kapolda.

" Sebagaimana arahan Presiden RI pada saat Apel Kasatwil Polri Tahun 2017 Di Akpol Semarang yaitu :
1. Agar antisipasi sedini mungkin dan perhitungkan secara cermat terkait dampak perubahan global dalam bidang teknologi  yang  tidak mungkin kita tolak. Inilah pekerjaan besar kita dalam rangka mengantisipasi perubahan itu jika tidak diantisipsi akan mempengaruhi stabilitas keamanan yang mempengaruhi ekonomi, investasi dan perkembangan dunia usaha.
2. Berkenaan dengan pengananan konflik sosial, harus berhati-hati dalam penanganannya. Konflik sosial sekecil mungkin harus segera diselesaikan, jangan sampai membesar dan jangan dianggap remeh. Fakta empiris menunjukan bahwa di afganistan dua suku bertikai dan bersengketa sudah hampir lebih dari 25 tahun tidak selesai hingga sekarang, sehingga bisa dijadikan contoh bagi kita.
3. Menjelang 2018, pengamanan harus betul-betul disiapkan secara detail, pemetaan friksi harus dilakukan secara tepat agar dapat dilakukan tindakan preventifnya. Intelijen harus punya data yang komplit terkait hal ini. Pencegahan lebih baik dengan menyiapkan alternatif-alternatif solusi, memiliki plan a, b, c. Seharusnya dibiasakan dengan berbagai alternatif rencana, jangan sudah terjadi baru tergopoh-gopoh menanggulanginya perencanaan-perencanaan harus disiapkan.
4. Berkaitan dengan pelayanan publik, agar dilakukan dengan proses digitalisasi sehingga pelayanan terhadap masyarakat semakin cepat.
5. Kemajuan teknologi akan menimbulkan kemajuan kejahatan jika tidak diantisipasi akan mengakibatkan ancaman stabilitas nasional, stabilitas politik dan stabilitas keamanan yang sangat diperlukan oleh negara.
6. Polri harus netral disetiap kontestasi politik ditingkat manapun, baik tingkat provinsi, kabupaten atau kota. Presiden ri meyakini, bahwa kesuksesan pemilihan gubernur (pemilgub), pemilihan bupati dan walikota, kuncinya hanya satu, yaitu masyarakat melihat tni dan polri solid. Oleh sebab itu, diperlukan loyalitas dan kesetiaaan kepada negara, rakyat dan pimpinan.
Untuk kedepannya ada beberapa hal yang perlu diantisipasi bersama :
1. Antisipasi bencana alam.(Agar menyiapkan sarana dan prasarana yang ada).
2. Radikalisme.(Intelijen agar benar-benar melakukan pemetaan, pendekatan secara masif dan berkelanjutan dengan pok mahasiswa/perguruan tinggi dan pok masyarakat).
3. Tetap jaga hubungan dan soliditas dengan TNI (Terkait dengan anggaran agar masing-masing Satker dan Satwil memaksimalkan penyerapan anggarannya dengan cara melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana yang telah disusun)." Imbuhnya.

" Trend tantangan dan ancaman Dunia saat ini, yakni masalah pangan, energi, ekologi, masalah struktur keuangan global, pengalaman masa lalu. Negara kaya esdm dan ekologi bagus seperti indonesia akan menjadi incaran banyak pihak, sehingga pihak-pihak tersebut akan melakukan berbagai daya upaya untuk mewujudkan keinginannya, termasuk melakukan serangan cyber war, salah satu contohnya adalah serangan cyber politik selama tiga tahun pemerintahan presiden jokowi berupa serangan berita-berita palsu seperti RI 1 dan keluarganya keturunan PKI, ditambah isu-isu yang memojokan pemerintahan. Serangan cyber deception berita palsu tentang sejata api Polri yang bertujuan mengadu domba TNI dengan Polri. Serangan cyber propaganda yang membentuk persepsi dan opini masyarakat." Jelas Kapolda.

Kegiatan tersebut disampaikan Kasubbid Penmas Bid Humas Polda Kepri AKBP Edi Santoso, SH.

Humas Polda Kepri
Lebih baru Lebih lama