Bendungan Kelarik Dibahas Pemkab Natuna Bersama BWSS


Bendungan Kelarik Dibahas Pemkab Natuna Bersama BWSS

Dr. Ismail Widadi  Kepala Balai Wilayah
 Sungai Sumatra IV dan Staf saat Kunker
 di Natuna
NATUNA | KEJORANEWS.COM :  Balai Wilayah Sungai Sumatra IV (BWSS) melakukan kunjungan kerja ke kabupaten Natuna, Selasa (10/09/2017). Rapat bersama instansi Pemda Natuna dimulai pada pukul 11.00 siang dipimpin oleh Sekda Natuna Wan Siswandi di ruang rapat lantai II kantor Bupati Natuna.

Dalam sambutanya, Sekda Natuna Wan Siswandi menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra IV (BWSS) beserta rombongan sebab telah melakukan kunjungan untuk percepatan pembangunan sarana bendungan dan irigasi di Natuna.

Secara umum disampaikan Wan Siswandi, Natuna ada beberapa program prioritas Presiden Jokowidodo mulai dari Pertahanan, Perikanan, Migas, Pariwisata dan Lingkungan Hidup. Semua bidang tersebut, menjadi prioritas pemerintah pusat. Dengan keterlibatan BWSS dalam pengembangan irigasi dan bendungan di Natuna tentu banyak manfaat yang akan dirasakan oleh masyarakat.

Pada kesempatan itu, Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatra IV (BWSS) Dr Ismail Widadi, menyampaikan, bahwa kehadiran mereka ke Natuna dalam rangka, silaturahmi sekaligus untuk melihat langsung progres pembangunan irigasi dan bendungan di Natuna.

“ Saya baru dua minggu menjabat sebagai kepala BWSS IV, jadi kunker kali ini pertama bagi saya. Untuk melihat progres pengerjaan irigasi dan bendungan di Natuna”, ujarnya.

Sebagai perpanjangan tugas dari Kementerian PUPR Direktorat Jenderal Sumber Air, maka BWSS berupaya menyediakan sumber daya air untuk mendukung percepatan pembangunan.

“Kami juga ingin melihat langsung hasil kerja dari BWSS, mulai dari tahun 2016 hingga tahun 2017, apakah sudah rampung dan bermanfaat bagi masyarakat”, terangnya.

Dikatakan, Ismail untuk menjawab harapan dari pemerintah daerah, pada tahun 2018 mendatang BWSS akan membangun beberapa prasarana air di Natuna. BWSS diberi tugas untuk menyediakan kebutuhan air baku dan irigasi. Baik di Kelarik maupun Bendungan Tapau.

“ Khusus irigasi Kelarik, kita telah menjadwalkan akan diresmikan tahun 2018 mendatang, presiden Jokowi bersama beberapa menteri rencananya akan meresmikan langsung bendungan itu. Kami juga mendapat tugas dari Jakarta untuk membangun irigasi Tapau guna memenuhi kebutuhan irigasi sawah”, paparnya.

Total anggaran untuk pengembangan irigasi Tapau, kurang lebih Rp80 milyar pengerjaanya akan dilakukan satu tahun.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BWSS IV, Dr Ismail Widadi juga menyinggung Potensi SDA Natuna, bukan hanya ada di laut tapi di darat juga ada potensi pertanian apabila dikembangkan dengan tepat tidak kalah dengan potensi hasil laut Natuna.

Pada perisipnya BWSS berharap ada sinergi sitas dari stokhokder terkait di Natuna untuk mendukung pelaksanaan pengembangan irigasi dan bendungan di Natuna.

“ Kita berharap keterlibatan para instansi terkait, misalnya PDAM untuk penyaluran air baku kepada masyarakat. Kemudian Dinas Pertanian untuk pengairan sawah, sinergisitas ini sangat diperlukan agar pembaangunan irigasi dan bendungan di Natuna bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat”, pintanya.

Selain itu, sambung Ismail embung Sebayar yang meruapak sumber air baku untuk masyarakat kota Ranai juga akan dilakukan pengerjaan pada tahun 2018 mendatang.

“ Memang secara penganggaran tidak ada kepastian berapa plotingnya, tetapi kita tetap berupaya untuk melanjutkan pembangunan embung di Sebayar itu,” tutur Ismail.

ADW
Lebih baru Lebih lama