Pekerja Proyek Tak Bisa Pulang Kampung, Ditampung di Masjid


Pekerja Proyek Tak Bisa Pulang Kampung, Ditampung di Masjid

Para Pekerja yang Ditampung di Mesjid
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Pengurus Masjid Hidayatullah, kelurahan Bandarsyah Ranai, Gunawan mengaku pihaknya telah menampung 110 pekerja bangunan yang hendak pulang kampung. Mereka diajak ke Masjid dan tinggal untuk sementara di sana sembari mereka mendapatkan ongkos pulang ke kampung halamanya.

Pria yang akrab disapa Igun itu menuturkan,  proses penampungan bermula dari penemuan sejumlah orang yang berjalan kaki menuju Pelabuhan Selat Lampa pada Rabu, kemarin.

Kemudian mereka diajak ke Masjid Hidayatullah untuk berdiam sementara di sana. Namun setelah ditanya, mereka ternyata punya teman lainnya yang sudah berjalan jauh dan bahkan ada yang sudah sampai Selat Lampa.

Mereka kemudian dijemput menggunakan kendaraan milik jamaah untuk dibawa menuju masjid.

"Ya, rasa kemanusiaan kami terpanggil melihat mereka. Awalnya kemarin kami temukam beberapa orang saja, tapi ternyata mereka ada yang lain juga. Mereka kami jemput untuk kumpul di Masjid. Saya rasa mereka lebih terjamin di masjid ketimbang mereka di jalan," kata Igun kepada sejumlah wartawan di kantor DPRD Natuna, Kamis (24/8/2017).

Para Pekerja yang Ditampung di Mesjid

Igun mengaku tidak mengetahui persis mereka mengambil tindakan berani itu untuk sekedar dapat pulang kampung. Mereka berjalan kaki dari Ranai ke Selat Lampa yang berjarak sekitar 70 kilo meter dan hendak mencari tumpangan kapal gratis untuk pulang ke daerah mereka masing-masing yang berada di Pulau Jawa.

"Kami tidak terlalu memperhatikan penyebab mereka mengambil tindakan berat seperti itu, begitu juga mereka mengerjakan apa dan kerja di mana. Hanya saja mereka cerita, belum pernah dapat gaji dan hutangnya sudah banyak di warung. Tapi sekali lagi itu di luar kendali dan perhatian kami, yang jelas mereka perlu bantuan dan kami mencoba bantu mereka," terangnya.

Di Masjid Hidayatullah, mereka diakomodir sedemikian rupa dan diajak melakukan kegiatan-kegiatan ibadah seperti yang biasa dilaksanakan di masjid itu.

"Makan minum mereka dari infaq Jama'ah, kami patung-patungan untuk makan - minumnya selama di sana. Alhamdulillah selama satu malam ini mereka semua masih tercukupi," ungkapnya.

Selain mengakomodir mereka, pengurus masjid Hidayatullah juga berinisiatif menkoordinasikan kondisi pekerja itu kepada DPRD Natuna dengan harapan ada solusi yang baik bagi mereka.

"Yang mereka inginkan itu hanya bayar utang di warung dan pulang kampung. Makanya kami coba koordinasi ke dewan. Semoga saja ada solusi yang bisa meringankan beban mereka. Ini mau menghadap ketua dewan dulu," ucapnya.

Ia berharap tidak ada lagi pekerja di Natuna yang bernasib sama seperti mereka ke depannya."Ke depan mudah-mudah semua pembangunan di Natuna berjalan lancar dan adil biar semua mendapat berkah," tutupnya.

Adw

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama