Aliansi Mahasiswa Kalimantan Sebut Tarif TDL, BBM dan PNBP akan Menyebabkan Inflasi


Aliansi Mahasiswa Kalimantan Sebut Tarif TDL, BBM dan PNBP akan Menyebabkan Inflasi

JAKARTA I KEJORANEWS.COM : Koordinator Aliansi BEM Wilayah Kalimantan Timur dan Selatan (Kaltimsel), Norman Iswahyudi mengatakan, awal 2017 bukanlah masa yang baik untuk Indonesia. Betapa tidak, kata mereka, di tengah badai defisit anggaran pada akhir penutup 2016, pemerintah justru memberi rakyat Indonesia hadiah tahun baru yang tidak diduga-duga.

“Saat ini, banyak tenaga kerja asing dari Cina yang membanjiri Indonesia dengan menyalahgunakan bebas visa untuk bekerja. Ini berbanding terbalik dengan angka pengangguran terbuka di Indonesia yang mencapai 7,02 juta orang,” ungkap Norman lewat pesan yang diterima Republika, Jumat (6/1).

Yang lebih mengherankan, kata dia, pemerintah malah membuat rakyat kecil di negeri ini semakin menjerit dengan membuat berbagai kebijakan yang tidak berpihak kepada mereka. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017, pemerintah kembali memangkas alokasi anggaran untuk subsidi menyusul rencana penyaluran tertutup bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dan LPG 3 kilogram

Terhitung mulai awal tahun ini pula, pemerintah menaikkan tarif dasar listrik untuk pelanggan berdaya 900 VA (yang biasa digunakan oleh rakyat kecil) hingga 242,5 persen. Setelah pencabutan subsidi BBM, kenaikan tarif daftar listrik, pencabutan subsidi kesehatan, dan melonjaknya harga kebutuhan pokok, kini pemerintah juga menaikkan tarif penerbitan STNK, BPKB, dan plat kendaraan bermotor hingga tiga kali lipat.

“Semua kebijakan itu bakal menyebabkan inflasi bagi Indonesia yang pada akhirnya berujung pada tingginya tingkat kriminalitas yang membuat resah masyarakat. Apakah ini yang disebut pemerintah prorakyat? Apakah Indonesia sedang baik-baik saja? Jawabannya tidak!” ucap Norman.

Karena itu, kata dia, Aliansi BEM Wilayah Kalimantan Kaltimsel mendesak pemerintah mencabut PP nomor 60 tahun 2016 dan membatalkan kenaikan tarif listrik untuk rakyat kecil dengan pelanggan berdaya 900 VA. Mereka juga mendesak pemerintah segera mengambil langkah untuk mengembalikan harga kebutuhan pokok di pasar sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia.

Sumber : republika.co.id

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama