Subkon Asing Kerjakan Project Siemen di PT. SMOE, Milyaran Pajak Final Diduga Menguap


Subkon Asing Kerjakan Project Siemen di PT. SMOE, Milyaran Pajak Final Diduga Menguap

BATAM I KEJORANEWS.COM :Selain di Batu Ampar, Project Siemen juga sekarang sudah di kerjakan langsung di PT. SMOE di Kawasan Industri Terpadu Kabil Batam. Di Sinyalir, dengan membanjirnya pesanan modul offshore Siemen – perusahaan Subcon Asing juga ikut – ikutan hijrah ke Batam, guna mengerjakan proyek proyek dengan nilai terendah berkisar di angka Rp 30 Milliar untuk sebuah modul sederhana. Jumat (12/8/16). 

 
Berdasarkan informasi yang di himpun dari lapangan, di tengarai beberapa subcon dalam tahapan finishing di PT. SMOE Indonesia justru adalah perusahaan perusahaan yang berasal dari Singapura dan belum memiliki kelengkapan hukum yang memadai untuk melakukan pekerjaan di Indonesia. Mereka belum memiliki Badan Hukum Indonesia sebagaimana di atur dalam UU 25/2007 dan juga belum memiliki BUJKA sebagaimana di atur dalam Permen Pekerjaan Umum Tahun 2011.

Perusahaan perusahaan yang harusnya masuk sebagai perusahaan PMA dan membentuk kantor perwakilan perusahaan asing di Batam ini bergerak dengan “bebas” dan menggusur habis para pengusaha subcon local. Perusahaan Seperti Delimax Indonesia, Sim Metal Indonesia, YCI, dan banyak lainnya harusnya berbentuk Badan Usaha Jasa Konstruksi Asing yang ketentuannya hanya bisa mengerjakan proyek dengan nilai minimal Rp 100 M. Tetapi dengan bebasnya, proyek 2 sd 3 Milliar juga di garap habis oleh mereka.

Ketika hal ini di konfirmasikan kepada Mr. Lim yang kabarnya adalah bos besar PT. SMOE Indonesia melewati pesan singkat, Mr. Lim menjawab dengan kembali bertanya maksudnya finishing apa ya ? Ketika di jelaskan, Mr.Lim justru tidak membalas kembali SMS dari Kru Kejoranews.com.

Harianto dari LSM Aliansi Indonesia mengatakan bahwa kegiatan dan aktivitas badan usaha asing di Indonesia khususnya Batam harus mengikut peraturan dan UU yang berlaku. ” Kuat dugaan Milliaran rupiah pajak Final sesuai dengan Pph 23 menguap dari aktivitas ini. Bagaimana mungkin mereka bisa membayar pajak final dengan nilai taruhlah 4% saja - jika kontrak mereka sendiri di laksanakan di Singapura. Tidak ada dasarnya untuk bayar. Kalaupun bisa, apa mereka ( Subcon dan Maincon ) berani jujur membuka berapa nilai kontrak mereka di Singapura sana ? ” demikian Harianto berkomentar kepada kru SK.

Informasi terakhir di lapangan, Project Modul Siemen di sebar di barbagai titik di Batam. SOME sendiri yang awalnya hanya mengerjakan tahapan finishing saja, sekarang sudah ikut mendapat kan jatah membangun 3 ( tiga ) modul Siemen dari tahap awal. Kabarnya 2 ( dua ) modul sudah berangkat. Sekarang sedang mengejar target menyelesaikan modul 600 yang kabarnya di upayakan bisa berangkat sebelum pertengahan Agustus ini.

( Arifin )

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama