DPRD Batam Komisi 1 Sidak Pelabuhan Batam Center


DPRD Batam Komisi 1 Sidak Pelabuhan Batam Center

BATAM I KEJORANEWS.COM : Komisi I DPRD Batam kembali melakukan inspeksi mendadak ke Pelabuhan Fery Internasional, Batam Center, Kamis (28/4) sore. Sidak tersebut menyikapi laporan masyarakat tentang maraknya pungutan liar (pungli) di pelabuhan itu. 

Aksi itu tidak hanya dilakukan oleh para tekong, tetapi juga aparat yang bertugas di pelabuhan tersebut. Salah seorang oknum Ditpam yang bertugas di pelabuhan itu ditenggarai melakukan pungutan liar terhadap TKI nonprosedural yang berangkat ke Malaysia.

Pungli tersebut diberikan dengan cara menyelipkan uang Rp20 ribu ke dalam paspor TKI yang hendak berangkat sebelum diperlihatkan kepada oknum Ditpam yang bertugas di pelabuhan itu. Jika tidak ada, paspor TKI tersebut ditahan dan dia tidak bisa berangkat ke Malaysia.

Manajer Oprasional PT Sinergi Tarada Nika Astaga mengaku sempat ribut dengan oknum Ditpam tersebut karena dilarang memasang aklirik pembatas di ruang tunggu pemeriksaan Imigrasi. 


" Apapun yang kami lakukan di sini merupakan bentuk pelayanan, keamanan dan kenyamanan pelabuhan dimana kami sebagai pengelola," kata Nika saat berdialog dengan anggota Komisi 1 DPRD Batam, Kamis (28/4) sore.

Nika menambahkan, bahkan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan turis yang datang, PT Sinergi Tarada menambah personil keamanan. Karena sesuai izin yang mereka kantongi, PT Sinergi Tarada berhak melakukan itu.

" Pemeriksaan pasport itu haknya Imigrasi bukan Ditpam dan hanya satu kali bukan dua kali, Ditpam tidak ada hak ," tegas Nika.

Anggota Komisi I lainnya, Harmidi mengatakan kejadian ini sudah yang kedua kali dan jangan sampai terjadi yang ketiga kali. Diperlukan sinergitas yang baik antar institusi sehingga turis
merasa aman dan nyaman datang ke Batam.

"Permasalahan ini akan kami bawa hearing secepatnya agar tidak ada tumpang tindih dalam hal kewenangan dan seluruh kepentingan akan dipanggil," kata Dia.

Dikatakan dia, Dewan sudah mendengar langsung dari yang bersangkutan, Pihak PT Sinergi Tarada, Imigrasi, Kepolisian, Bea Cukai dan KPLP, hanya pihak Ditpam yang tidak bersedia hadir disini. Ia mengajak semua stake holder saling bersinergi karena hal itu sangat penting untuk meningkatkan pendapatan. Saat ini Batam terkenda dampak krisis dan turis wisata lah yang dapat meningkatkan PAD.

" Usaha industri kita terpuruk maka Pariwisata lah yang saat ini bisa bangkitkan perekonomian, maka sewajarnya lah kita jaga keharmonisan menarik mereka," terangnya.

Ia menambahkan, petugas Imigrasi marilah benar-benar menegah calon TKI nonprosedural karena kasihan nasib mereka disana yang sering mendapat perlakuan tidak wajar dan marilah kita basmi tekong-tekong yang ada disini sehingga pelabuhan yang dikelola Sinergi tidak dicap lagi pelabuhan TKI.

"Kasihan kan pengelola padahal sistem mereka sudah bagus dan kami melihat sendiri, marilah kita benahi bersama," tegasnya.

Sumber : Haluankepri.com

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama