KETIKA CINTA MESTI MENGALAH


KETIKA CINTA MESTI MENGALAH

KNC : Cerpen

 Manusia dapat menjadi bijak menyikapi dan memutuskan masalah orang lain namun manusia akan          sangat sulit untuk menjadi orang bijak jika menyikapi masalah yang langsung  berhubungan dengan batinnya. Cinta manusia itu selain rasa rindu, rasa kasih sayang, rasa ingin saling memilki, rasa gembira dan bahagia, di dalamnya ternyata juga terdapat rasa sakit,rasa cemburu, rasa benci, rasa dendam, rasa tidak di hargai, rasa di lecehkan, rasa tidak adil, rasa tidak sabar, rasa kasihan,rasa sedih dan rasa malu.Semua ini akan menjadi rasa ikhlas jika kita dapat bersabar, bersyukur, dan beramal baik sesuai perintah CINTA SEJATI .(Borys Riswono, 2012)



Memang benar memutuskan masalah dengan bijak yang berhubungan dengan bathin sendiri itu amatlah sulit. Apalagi yang berhubungan dengan cinta dan perasaan. Aku tak tau lagi harus memutuskan apa. Ini sangat membingungkan bagiku dan membutuhkan konsentrasi tinggi bagiku untuk memikirkannya. Bahkan mungkin melebihi saat aku berkonsentrasi waktu UN ataupun waktu menyelesaikan skripsiku. Bermalam-malam aku memikirkannya namun tak kunjung juga ku temukan solusinya. Bahkan beberapa orang temanku ku minta pendapat tetap aja ku tidak bisa memutuskan. Sore itu aku datang pada teman karibku Dinda.
            “ Kamu tuh ada masalah apa sih ya?” tanya Dinda
            “ Aku dijodohkan Din ma orang yang nggak ku kenal, aku bingung banget sementara aku sayang banget sama Indra, aku tak tau harus ngapain, jika ku tolak ku takut ortuku kecewa pi jika ku terima ku nggak tau apakah itu terbaik untukku atau bukan” aku mulai meneteskan air mata
            “ Gimana ya Ya, semua tergantung padamu, itu menyangkut hatimu”
            “ Pi setidaknya aku butuh pendapatmu din”
            “ Low menurutku, kamu ceritain aja sama pacarmu tentang apa yang terjadi, jika dia memang serius sama kamu pasti dia mempertahankanmu, pi jika tidak tinggalkan saja dia,  dari situ kamu akan tau apakah cowokmu benar-benar sayang sama kamu atau tidak”
            “ Pi aku takut kecewa jika dia tidak mau mempertahan aku”
            “ Ya kecea nggak apa-apa di awal daripada kamu salah pilih orang nantinya Ya”
Pembicaraan kamipun terputus sampai disana. Aku bingung apa yang aku lakukan. Ini semua memang menyangkut hatiku tapi sangat sulit bagiku memutuskannya. Aku tak yakin jika Indra mempertahankan hubungan kami. Hari-hari hanya itu yang terpikirkan sementara hari pernikahanku semakin dekat dengan cowok yang nggak jelas itu. Pikiranku melayang kemana-mana mungkin dari Amerika Serikat ke Belanda dan kembali lagi ke Indonesia. Aku sunnguh nggak tau apakah Indra mencintaiku atau cuma main-main aja. Aku takut jika nanti aku salah dalam memilih. Ku memang selalu tidak bisa memutuskan apa-apa sendiri pasti ku konsultasikan dulu sama teman-teman terdekat. Tapi kali ini aku rasa ini memang keputusan aku, ini untuk hidupku bukan untuk orang lain. Tiba-tiba lamunanku dikagetkan dengan suaranya Mbak Ayi
            “ Mikirin apa sih Aya?”
            “ Mikirin hidupku kedepan mbak, aku tidak mencintai dia mbak, aku mencintai pacarku”
            “ Mang kamu punya pacar?”
            “ Punya mbak, selama ini ku memang tak pernah mengenalkannya, pi ku sangat menyayanginya mbak”
            “ Kenapa kamu nggak pernah cerita, ya udah kamu bilang aja sama mama”
            “ Pi takutnya mama kecewa mbak, dulu mbak juga menolak yang dijodohin mama, aku sayang sama mama kak, aku nggak mau membantah kata beliau”
            “ Pa yang dipilih ma mama lom tentu terbaik buat dirimu loh dek, mbak bahagia buktinya dengan suami pilihan mbak”
            “ Ya kalau pacarku mau serius sama aku mbak?”
            “ Makanya kamu beri tau dia, apa tanggapan dia” Mbak Ayi pun keluar dari kamarku mendengar mobil masuk kedalam garasi.

Akupun melayangkan lamunanku kemana dan ntah apa yang ku pikirkan sampai akhirnya aku tertidur.
            “ Aku dijodohin sama mama Ndra, gimana pendapatmu?”
            “ Yah kalau itu yang terbaik menurutmu terima aja”
            “ Kamu nggak berusaha menyelamatkan aku ndra?”
            “ Aku lom siap ya, aku masih 2 tahun lagi targetku, jika kamu udah mau merid silakan”
            “ Aku pikir kamu sangat mencintaiku Ndra, tapi ku salah”
            “ Bukannya aku nggak mencintaimu, pi aku punya komitmen ya, aku lom siap menikah sekarang, nikah itu bukan main-main”
            “ Pernikahan itu kan ibadah ndra, nanti kamu pasti bisa meniti karirmu saat menikah nanti”
            “ Maaf aku lom siap ya, low itu yang terbaik menurutmu aku rela kok”
            “ Ya aku nggak bisa memaksamu Ndra, semoga kamu dapat yang terbaik nanti, maafkan aku low aku menyakitimu sesungguhnya mamaku ingin melihatku cepat merid”
Akupun meneteskan air mata karna Indra belum siap menikahi ku,
            “ Ya bangun nak” suara mamaku
Akupun membuka mataku dan ternyata semua hanya mimpi.
Akhirnya akupun memutuskan untuk tidak memberitahukan Indra karna menurutku jawaban Indra pasti sama dengan yang dimimpi.Indra selalu bersikap cuek sama ku seperti dia tidak ada cinta sama aku. Aku pun menangis dengan apa yang terjadi dengan diriku. Sampe sekarang aku belom pernah bertemu dengan Indra. Aku tak pernah SMS dia ataupun nelpon dia. Kalaupun ada SMS dia pasti ku balas seperlunya aja dan secuek mungkin. Suatu hari aku menangis sepuas-puasnya. Aku tak bisa membayangkan menikah dengan orang yang tak ku cintai. Memang cinta tidak bisa dipaksakan tapi cinta itu bisa datang karna kita seiring bersama. Tapi ini beda menurutku karna aku tak tau sama sekali karakter calon suamiku. Aku tak tau apakah dia baik untukku. Aku takut sekali nanti aku salah mengambil langkah. Tiba-tiba mbak Ayi mendekatiku
            “ Yang sabar, katanya kamu mau nyenangin mama”
            “ Iya mbak,pi aku tetap tak kuasa mbak”
            “ Kamu udah cerita sama Indra”
            “ Lom kak”
            “ Kenapa kamu nggak cerita? Itu penting loh”
            “ Firasatku Indra takkan siap menikahiku secepat itu mbak, dia targetnya 2 tahun lagi, mungkin lebih baik cunta ini mengalah aja mbak, aku nggak boleh egois, mama butuh aku mbak”
            “ Yah lah lo itu keputusanmu, semoga kamu nggak salah langkah” Mbak Ayi pun meninggalkan aku dalam kesendirian dan tangisku makin menjadi. Aku sangat menyayangi mama tapi aku juga menyayangi pacarku. Pacarku belom tentu serius sama aku. Dulupun aku pernah berjanji sama diri sendri aku akn menuruti keinginan mamaku walaupun aku dijodohkan sama orang yang tidak ku cintai. Dulu aku berjanji rela melepas pacarku low menurut mama pilihan dia yang terbaik. Tapi setelah dihadapkan dengan masalahnya aku tak kuasa menahan tangis apalagi mengetahui calonku orang asing bagiku. Dulu aku berpikir jodohku orang-orang yang ada dikehidupan tapi ternyata tidak. Indra masih saja sms aku, aku menjadi takut menyakiti perasaan Indra. Bagaimana perasaan saat dia tau aku menikah yang lain nantinya. Pasti hatinya hancur untuk ketiga kalinya.Dulu ia juga pernah ditinggal merid sama kekasihnya. Maka aku putuskan untuk menemui Indra. Dengan sangat hati- hati akupun memulai
            “ Ndra maafkan aku ya, aku dijodohin sama mama”
            “ Sejak kapan?”
            “ Dua bulan yang lalu, mama pengenaku cepat nikah”
            “ Pantasan kamu cuek ma ku, ya low itu yang terbaik menurutmu aku ikut bahagai”
            “ Ku pengennya kamu menikahiku Ndra, pi ku nggak mau memaksamu karna nikah tu nggak boleh dipaksain.”
            “ Ya aku memang lom siap”
            “ Maaf ya Ndra aku harus menikah dengan dia mungkin kita nggak berjodoh.”
            “ Yah semoga bahagia ya”
Kamipun berpisah sampai disana, sungguh perih yang kurasakan. Bagaimana tidak, bisakah engkau membayangkan perasaanku saat itu betapa kecewanya aku. Betapa sakitnya perasaan ini. Bagaimana perasaan anda jika berharap orang yang ada sayangi membantu anda menyelesaikan permasalahan perjodohan ini. Tapi dia hanya pasrah saja. Haruskan anda menyalahkannya, haruskan anda membencinya. Air mata ini rasanya sudah tak terbendung lagi saat mendengar pengakuan dari Indra. Tapi paling tidak aku sudah mengatakan apa yang terjadi dan jika ia tidak bisa serius dan datang pada orang tuaku berarti itu bukan salahku lagi.
            Sore rabu aku duduk ditaman biasa tiba-tiba seorang perempuan mendekati aku
            “ Kamu yang bernama Aya ya?” tanyanya
            “ Iya, ada apa ya mbak?”
            “ Kenalkan aku Lila, aku jandanya Jodi”
Aku lansung kaget mendengar semua itu. Jodi adalah nama calon suamiku. Jodi mengakunya lajang sama mama.
            “ Mbak nggak bercanda kan?”
            “ Aku serius, aku tau kamu calonnya, sebaiknya kamu berpikir dulu, dia itu laki-laki bajingan” mbak itu dengan wajah serius
Aku mendengarkan cerita mbak itu dengan serius ternyata dulu Jodi juga melamar mbak itu. Dan setelah punya anak satu ia menceraikan Mbak itu. Dan Jodipun ternyata suka main perempuan. Aku sangat percaya dengan omongan mbak itu. Akupun pulang dengan bergegas dan menceritakan semua itu pada mama
            “ ah itu tidak mungkin, itu pasti karanganmu saja”
            “ Benar ma, apa aku pernah bohong sama mama”
            “ Paling itu karangan ceek itu aja, dia cemburu melihatmu”
            “ Nggak mungkin ma, aku melihat lansung anaknya bagaikan pinang dibelah dua dengan wajah Jodi ma, ma,mama boleh menjodohkan aku pi ku harap ma tolong mama percaya sama aku, aku pun tak mau menolak permintaan mama, bagiku menolak permintaan mama itu sangat berat bagiku, pi ma aku tak mau mengalami hal yang sama dengan mbak itu, mama pasti juga nggak mau ma aku nanti tak bahagia” air mataku pun mengalir dengan derasnya.
            “ Mama juga mau kamu bahagia nak, pi mama mohon kamu mau menurut sama mama, mama dah banyak hutang budi sama keluarga Jodi, dulu kakakmu mama jodohin sama dia juga nggak mau, makanya sekarang kamu yang mama jodohin karna mama nggak sanggup bayar hutang pada keluarganya” mamanya menangis
            “ Pi kan aku bisa nyicil ma”
            “ Pi hutangnya berbunga nak, kamu tau semuanya sudah 80 juta, jika ada yang mau menikahimu dan sanggup membayar hutang kita nggak apa-apa, ini kakakmu juga nggak bisa bantu sampai sekarang”
            “ Jika itu yang mama harapkan ya udah ma, aku harus ngapain lagi ma, sebagai anak aku akan ikuti keinginan mama asal mama bebas dari hutang ini, aku iklas ma”
Hutang 80 juta barulah aku mengetahui selama ini. Sebanyak itu hutnag mama pada orang tuanya. Apa karna untuk menyekolahkan kami sehingga kami seperti ini. Akupun nggak bisa lagi menolak karna pada siapa ku minta tolong. Pada Indra itu tak mungkin sekali dia aja nggak siap untuk menikahiku apalagi menanggung hutang sebanyak itu. Saat ini hatiku benar-benar hancur. Bagaimana rasanya jika engkau dipaksa nikah sama orang yang kamu tau bajingan. Bagaimana perasaanmu sementara waktunya sudah seminggu lagi. Apa perasaanmu pada saat itu , jika kamu mengaharapkan pangeran datang pi tak ada satupun yang menyelamatkanmu. Jika kamu menolak maka hutang mamamu bertambah banyak. Keluargamu tak punya solusi lain. Hari-hari ku lalui dengan begitu saja. Tak ada kegembiraan yang terlihat diwajahku. Aku masih saja bekerja seperti biasa. Pagi itu aku diantar oleh cowok bajingan itu, akupun tak bisa menolaknya karna permintaan mama. Sesampai dikantor aku bertemu dengan Indra. Aku berjalan dengan santai masuk kantor dan Indrapun mengejarku.
            “ Duh bahagianya diantarin calon suami”
Aku hanya diam, dia tidak tau bagaimana tersiksanya bathinku. Dengan bergegas ku tinggalkan Indra. Aku tak mau memperdulikan dia. Aku terlanjur berharap sama dia agar dia bisa menyelamatkan aku dari semua ini tapi semua begitu tidak mungkin. Semenjak itu aku tidak pernah lagi bertemu dengan Indra dengan lansung. Katanya Indra pindah kantor cabang Bandung. Hari pernikahanpun tiba. Aku tak kuasa menahan tangisku meski mbakku mencoba menghiburku. Didepan mama aku mencoba untuk tegar akrna aku tidak mau beliau merasabersalah atas semua ini. Akupun bersiap untuk kemesjid dimana kami menikah. Aku kuatkan hati dengan menbaca bismila.
            “ Akhirnya aku jatuh kepelukan bajingan itu, tak ada yang menolong aju” bathinku menangis.
Aku sudah sampai dimesjid tapi pengantin prianya belum datang juga. Tiba-tiba calonnya sudah datang. Aku tak mau melihatnya yang ada dihati ini rasa benciku. Pas mengucapkan ijab kabul aku kaget kenapa namanya berganti menjadi Indra Syahlizky bukan Jodi. Akupun menoleh kesampingku ternyata memang itu Indra. Air mataku mengalir deras lagi. Aku tak tau kenapa ini terjadi.Sete;ah selesai ku peluk Indra dengan erat sekali, aku tak mau melepaskanya karna dia penyelamatku.
            “ Kok bisa key gini?” tanyaku padanya
            “ Sebenarnnya aku tak bisa kehilanganmu, aku tak sanggupkamu menikah dengan yang lain, apalagi sama bajingan seperti dia.”
            “ Pi kan kamu kemaren bilang....” terputus
            “ Aku Cuma nguji kamu, setelah kulihat kamu tak bahagia, kamu sering murung, dan mbak ayi menceritakan semuanya padaku, jadi aku melamarmu pada mamamu”
            “ Trus apakah Jodi mau melepasku, bagaimana dengan hu.” Terputus lagi
            “ Sudah dibayar nak Indra ya” jawab mamanya
            “ Dapat uang dari mana kamu sebanyak itu?”
            “ Itu semua tabunganku, ku nggak peduli yang penting aku bisa bersamamu ya”
            “ Makasih sayang” akupun memeluk Indra suamiku dengan erat.
Ketika cinta mesti mengalah ternyata datang yang terbaik untukku.Dan akupun berterima kasih sama Allah karna aku bahagia.
                                                 TAMAT
Erna Gusnita
26-4-2012

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama