![]() |
Korban (baju hitam), Willy Halek ( baju biru) |
Hal ini disampaikan Willy Halek, salah satu keluarga korban saat ditemui di halaman Polres Malaka usai mendampingi korban, Sabtu, (11/10/2025).
"Kami keluarga meminta pihak Kepolisian Polres Malaka segera mengusut kasus dugaan pengeroyokan dan menangkap para pelaku", tegas Willy.
Karena akibat pengeroyokan itu, lanjutnya, menyebabkan korban mengalami patah tulang dan menjalani operasi dua kali.
"Saudara kami Finus harus dioperasi dua kali di Rumah Sakit akibat ulah oknum Kepsek Cs yang sangat tidak beretika dan tidak bermoral. Jadi kami keluarga berharap pihak Kepolisian segera usut tuntas kasus ini agar ada keadilan bagi korban. Dan tidak menimbulkan masalah-masalah baru akibat ketidakpuasan dari pihak keluarga,"tegas Willy.
Lanjutnya, pihak keluarganya sangat tidak terima dengan perbuatan yang dilakukan oknum Kepsek Cs, namun mereka masih berupaya menahan diri dan mempercayakan kasus tersebut kepada pihak Kepolisian.
Katanya kronologis kejadian yakni, oknum Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) Baukbete berinisial VM bersama tiga orang saudaranya diduga menganiaya Finus, deorang warga Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Minggu, 05/10/2025).
Dugaan pengeroyokan tersebut bermula saat terduga pelaku berinisial YM yang merasa tersinggung karena ditegur korban.
Tak terima dan merasa tersinggung dengan teguran korban, YM lantas berdiri dan memukul korban dan diikuti terduga pelaku lainnya berinisial MB, YH dan Kepsek VM.
Akibat dugaan pengeroyokan tersebut, korban mengalami luka robek di beberapa bagian tubuh serta patah tulang pada tenggorokan dan hidung.
(Jolly)
Posting Komentar