![]() |
Ibrahim Koto (baju putih di tengah) |
Organisasi paguyuban yang menaungi masyarakat perantau asal Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat ini kembali mempercayakan Ibrahim Koto sebagai Ketua Umum IKAPAS Batam periode 2025–2030.
Mubes ke-5 itu menjadi forum strategis bagi IKAPAS untuk menyusun kembali arah perjuangan organisasi, memperkuat solidaritas internal, serta menjawab tantangan zaman di tengah dinamika kehidupan sosial Kota Batam yang multikultural.
Dalam pidato keterpilihannya, Ibrahim Koto menegaskan komitmennya untuk menjadikan IKAPAS sebagai wadah yang mampu mempererat tali silaturahmi, memperkuat identitas kedaerahan yang inklusif, serta mendorong peran aktif paguyuban dalam pembangunan sosial di Kota Batam.
"Yang jauh diperdekat, dan yang dekat semakin diperdekat. IKAPAS bukan hanya rumah bagi warga Pasaman di Batam, tapi juga mitra dalam membangun kehidupan sosial yang rukun, saling menghargai, dan saling menopang antar paguyuban yang ada di kota ini," ujarnya.
Paguyuban: Pilar Sosial di Tengah Kota Industri Kota Batam sebagai kota industri dan pusat pertumbuhan ekonomi nasional, merupakan magnet bagi pendatang dari seluruh penjuru Indonesia. Kondisi ini menjadikan Batam sebagai miniatur Indonesia dengan keberagaman budaya, suku, dan agama. Dalam ekosistem sosial seperti ini, paguyuban bukan sekadar kumpulan warga daerah, melainkan pilar penting dalam menjaga kerukunan dan solidaritas antar kelompok masyarakat.
IKAPAS telah membuktikan diri sebagai paguyuban yang aktif menjalin kerja sama lintas organisasi, menyelenggarakan kegiatan sosial, budaya, serta turut terlibat dalam agenda pembangunan masyarakat bersama pemerintah dan stakeholder lainnya.
Suara Generasi Muda dan Tokoh Masyarakat Ketua Panitia Mubes V, Pandakitan Siregar, yang juga mewakili generasi muda IKAPAS menyampaikan apresiasi atas lancarnya proses musyawarah.
"Kepemimpinan Bang Ibrahim sangat terbuka terhadap aspirasi generasi muda. Kami yakin IKAPAS lima tahun ke depan akan semakin solid, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman," ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Asal Pasaman di Batam, Irmanda Datuak Rajo Bandaro menyatakan bahwa kepercayaan yang kembali diberikan kepada Ibrahim Koto merupakan cerminan dari keberhasilan beliau dalam merangkul semua kalangan.
"Beliau bukan hanya pemimpin yang bekerja, tapi juga tokoh yang mampu menyatukan hati warga perantau. Ini penting dalam menjaga kekompakan kita di tanah rantau," tuturnya.
Sinergi Menuju Batam Madani
IKAPAS juga menegaskan komitmennya untuk terus menjalin sinergi dengan paguyuban lain di Batam serta mendukung penuh visi pemerintah dalam mewujudkan Batam sebagai kota Madani—sebuah kota yang religius, toleran, berbudaya, dan berdaya saing.
Dengan semangat baru, serta kepemimpinan yang berpengalaman dan inklusif, IKAPAS Batam optimis untuk terus menjadi motor penggerak silaturahmi dan kekuatan sosial yang konstruktif di tengah keberagaman Kota Batam.
Rdk
Posting Komentar