Ini Tuntutan 28 Petugas Medis Camatha Sahidya


Ini Tuntutan 28 Petugas Medis Camatha Sahidya

Petugas Medis di Depan Pemko Batam -
BATAM I KEJORANEWS.COM : Puluhan petugas medis Rumah Sakit Camatha Sahidya, yang terdiri dari perawat dan bidan yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun. Masih menunggu kedatangan Walikota Batam, Muhammad Rudi dalam aksi unjuk rasa yang digelar, Senin (10/02/2020) di depan Kantor Walikota Batam. 

"Surat sudah lama kita masukkan, tapi nampaknya kita tidak diperdulikan oleh bapak Rudi yang terhormat, bahkan sampai kita datang dia juga tidak mau menemui kita," ujar Anwar Gultom sebagai orator aksi. 

Dalam orasinya, Anwar menyampaikan bahwa 28 petugas medis yang hadir dalam aksi ini adalah para petugas medis yang telah mengabdi, mulai dari Camatha Sahidya berstatus klinik hingga mendapatkan izin untuk menjadi Rumah Sakit. 

Berdiri diatas mobil komando, dirinya menyatakan mosi tidak percaya terhadap Pemerintah Kota (Pemko) Batam. Anwar menilai, bahwa saat ini Muhammad Rudi hanya mementingkan pencalonan dirinya sebagai Walikota Batam pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) September mendatang.

Dalam aksi tersebut, kata Anwar, ada beberapa tuntutan yang disampaikan para karyawan Rumah Sakit, diantaranya agar management memberikan kebebasan karyawan dalam berserikat. Mengembalikan ijazah yang ditahan oleh pihak management, memberikan vaksinasi bagi tenaga medis. 

"Kami juga tidak terima dengan tuduhan management, yang mengatakan alasan PHK kami adalah karena mogok kerja yang dilakukan karyawan. Yang perlu dicatat, kami tidak pernah melakukan mogok kerja melainkan hanya mempertanyakan keterlambatan pembayaran gaji kami," tegasnya. 

Pantauan dilokasi, hingga saat ini para petugas medis masih menunggu kedatangan Walikota Batam untuk menemui mereka.

Di tengah menunggu, para pendemo membentang spanduk dan duduk tepat di gerbang masuk Kantor Walikota Batam.

(Adonara)
Lebih baru Lebih lama