Kemenpar RI: Manfaatkan KUR Membangun Sektor Parawisata di Batam


Kemenpar RI: Manfaatkan KUR Membangun Sektor Parawisata di Batam

Sosialisasi & Coaching Clinic, KUR Sektor Parawisata (2/5)
BATAM I KEJORANEWS.COM :  Kementrian Parawisata Republik Indonesia, mengajak pelaku usaha pariwisata di Batam untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan dari Kredit Usaha Rakyat (KUR). Jum'at, (03/05/2019)

Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata, Hengky Manurung menyampaikan KUR Sektor Pariwisata merupakan terobosan Pemerintah pada akhir tahun 2018. Berdasarkan Peraturan Menteri Koordinator bidang Perekonomian disebutkan bahwa pariwisata bisa masuk sebagai sektor yang menerima penyaluran dana KUR.

"Ada 12 bidang usaha sektor pariwisata yang bisa memanfaatkan KUR, diantarnya jasa transportasi wisata, perjalanan wisata, makanan minuman, informasi pariwisata, konsultan pariwisata, pramuwisata, wisata tirta, penyediaan akomodasi, kegiatan hiburan dan rekreasi, usaha Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE), serta industri kerajinan dan pusat oleh-oleh," terangnya.

Ia melanjutkan, masih ada 44 sub bidang lagi. Contoh lain pemanfaatan KUR Sektor Pariwisata adalah bidang transportasi pariwisata, seperti yang sudah disalurkan ke penyedia layanan transportasi laut di Labuan Bajo - Provinsi NTT, dana tersebut dimanfaatkan untuk perbaikan kapal wisata.

"Yang penting dapat dimanfaatkan sebagai alat produksi. Kalau punya usaha angkutan wisata juga bisa ajukan, kita coba, kalau bank setuju, bisa dapat, jadi bentuknya sebagai modal kerja," ungkapnya pada Sosialisasi dan Coaching Clinic KUR Sektor Pariwisata, di Hotel Da Vienna Batam.

Persyaratan penyaluran KUR dijelaskannya, diatur dalam Permenko Perekonomian nomor 9 tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan KUR, syaratnya antara lain mempunyai usaha produktif dan layak, telah berjalan aktif minimal enam bulan. Kemudian tidak sedang menerima kredit atau pembiayaan perbankan lainnya kecuali kredit konsumtif.

"Tahun 2019 kementerian menargetkan penyaluran KUR Sektor Pariwisata mencapai Rp 100 Miliar, dan sasarannya adalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Karena UMKM terbukti menjadi sektor yang paling kuat menopang ekonomi, dengan adanya suntikan modal diharapkan masyarakat bisa meningkatkan usahanya," katanya.

"Sampai sekarang sudah banyak dana yang digelontorkan, hampir Rp 70 miliar, dan terus bergulir. Kita salurkan tak hanya di kota saja, tapi juga daerah lain, seperti di Labuan Bajo kita sudah salurkan Rp 1,5 miliar, jenis usahanya kapal dan sebagainya. Di Batam untuk menarik 2,5 juta Wisman seharusnya sudah dapat KUR ini." Jelasnya.

Ia mengajak pelaku usaha pariwisata di Batam untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan tersebut. Karena bunga yang ditetapkan sangat rendah yaitu 3,56% sampai 7 % per tahun, dan biaya yang bisa diberikan mencapai Rp 25 Juta untuk KUR Mikro, sampai Rp 500 juta untuk KUR Retail.

"Prosesnya KUR tidak lama dan syarat tidak sulit, Cash flow, Rekening koran bisa jadi dasar. dengan Surat Izin Usaha dari Kelurahan pun juga sudah bisa." Tutup Asisten Deputi Investasi Pariwisata Kementerian Pariwisata.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata mengharapkan pelaku usaha kepariwisataan di Batam bisa menyerap sebanyak-banyaknya Kredit Usaha Rakyat. Dimana pariwisata kota Batam cukup kuat, namun memang butuh permodalan.

"Mari manfaatkan sebesar-besarnya peluang yang diberikan Pemerintah, kita bangun pariwisata Batam. Mudah-mudahan semua item yang bisa disalurkan KUR Pariwisata di Batam, seluruhnya ada termanfaatkan," pungkasnya pada tamu undangan/pelaku usaha parawisata yang hadir pada kegaitan sosialisasi.




Andi Pratama
Lebih baru Lebih lama