Pasukan Yaman Serang Pasukan Arab Saudi dengan Drone dan Rudal Balistik


Pasukan Yaman Serang Pasukan Arab Saudi dengan Drone dan Rudal Balistik

Rudal balistik Zelzal-1 (Earthquake-1)/ biro media Pusat Komando Operasi Yaman 
YAMAN I KEJORANEWS.COM : Tentara Yaman, yang didukung oleh para pejuang sekutu dari Komite-Komite Populer, dilaporkan melancarkan serangan udara terhadap posisi milisi yang disponsori Saudi yang setia kepada mantan presiden Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, di provinsi pusat al-Bayda di negara itu. Minggu (26/8/2018).

Sumber militer Yaman, yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, tentara Yaman dan sekutunya menyerang tentara bayaran Saudi di daerah al-Jaribat di distrik al-Bayda setelah mereka melakukan pengintaian udara oleh kendaraan udara tak berawak.

Kemudian pada hari itu di pertemuan tentara Saudi di pangkalan militer Na'shaw di wilayah perbatasan barat daya kerajaan Jizan, pasukan Yaman dan pejuang Komite Populer menembakkan rudal balistik Zelzal-1 (Gempa-1) yang dirancang dan diprosuksi secara domestik ke tempat tersebut.

Tidak ada laporan langsung tentang kemungkinan korban atau tingkat kerusakan yang ditimbulkan.

Secara terpisah, jet tempur Saudi melakukan tiga serangan udara terhadap sebuah daerah di distrik Harf Sufyan di provinsi barat laut Yaman 'Amran. Tidak ada laporan korban dalam serangan itu.

Namun dalam serangan lain, seorang warga sipil menderita luka tembakan kritis ketika penjaga perbatasan Saudi melepaskan tembakan ke daerah al-Raqou di distrik Monabbih provinsi barat laut Yaman, Sa'ada.

Arab Saudi dan sejumlah sekutu regionalnya melancarkan kampanye militer yang menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan untuk membawa pemerintah Abd Rabbuh Mansur
Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan populer Houthi Ansarullah.

Agresi telah menewaskan sekitar 15.000 orang dan melukai ribuan lainnya.

Lebih dari 2.200 orang lainnya meninggal karena kolera, dan krisis itu telah memicu apa yang telah digambarkan oleh PBB sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Sumber : presstv.com
Lebih baru Lebih lama