Menolak UWTO, Senin 7 November nanti Perpat dengan 10.000 Massa akan Aksi Damai di DPRD dan BP Batam


Menolak UWTO, Senin 7 November nanti Perpat dengan 10.000 Massa akan Aksi Damai di DPRD dan BP Batam

BATAM I KEJORANEWS.COM :  Persatuan Pemuda Tempatan (Perpat) akan menggelar aksi damai dengan menurunkan sebanyak 10.000 massa dalam menuntut penghapusan Uang Wajib Tahunan Otorita (UWTO), hal ini disampaikan Saparudin Muda Pendiri Perpat Kota Batam, dalam konfrensi pers di salah satu restauran di Batam Center. Rabu malam (2/11/16).

" Kami akan melaksanakan aksi pada Senin tanggal 7 November nanti, mulai jam 09:00 WIB pagi, kami lakukan di dua tempat yakni pertama di gedung DPRD Batam dan kedua di Kantor BP Batam. Aksi unjuk rasa kami ini adalah aksi damai dalam rangka menyuarakan hati masyarakat Batam dalam penolakannya atas kenaikan tarif UWTO, Kami meminta agar BP Batam atau Otorita mengembalikan tarif UWTO ke titik semula, bahkan kalau bisa  UWTO untuk dihapuskan, karena sudah saatnya BP Batam mengalah dan memberikan kesempatan kepada Pemerintah Kota Batam dalam mengelola lahan di Batam," ujar Saparudin Muda.

Menurut pria yang biasa dipanggil panglima ini, langkah demo damai yang akan dilakukannya tersebut baru pemanasan, karena akan ada aksi lanjutan dengan menurunkan massa yang lebih banyak lagi.

" Kami adalah putra tempatan, sudah dari zaman nenek moyang kami kami di sini, dengan kenaikan tarif UWTO yang dibuat BP Batam, sama saja mereka ingin mengusir kami dari tanah kami sendiri, kenaikan UWTO itu sangat menzolimi kami" tambahnya.

Saparudin mengaku, langkah demontrasi itu dilakukan, juga karena tidak adanya titik temu antara dirinya sebagai perwakilan putra tempatan dengan pimpinan BP Batam setelah 6 bulan melakukan komunikasi.

" Langkah ini kami ambil karena memang tidak titik temu saya dengan Ketua BP Batam dan pimpinan lainnya, sudah 6 bulan lalu kami melakukan komunikasi, namun sampai sekarang tidak ada solusi tentang masalah lahan di Batam ini, bahkan untuk berjumpa dengan Ketua BP Batam Bapak Hatanto saat ini sangat sulit," jelasnya.

Terkait banyaknya massa yang kemungkinan bisa tidak terkontrol karena adanya provokasi dari pihak penyusup, Saparudin menyerahkan masalah itu kepada pihak kepolisian, karena selagi massa yang melakukan demo damai adalah massa Perpat maka ia yakin demo akan damai.

" Kalau ada penyusup yaitu tugas polisi untuk mengetahuinya, karena kalau massa Perpat saya yakin tetap damai, karena kita satu komando," pungkasnya

Rdk

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama