Perbaikan Dermaga Pertamina di Tanjung Uban Membuat Minyak Tanah di Lingga Langka


Perbaikan Dermaga Pertamina di Tanjung Uban Membuat Minyak Tanah di Lingga Langka

Antrian Kapal BBM
LINGGA I KEJORANEWS.COM : Dalam 2 Minggu belakangan ini minyak tanah di Kabupaten Lingga mulai langka. Masyarakat Lingga yang sebagian besar masih menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut kini mulai resah. Selasa (12/1/2019).

Terkait kelangkaan itu, Djunaidi Direktur PT. Sinar Singkep Sejahtera distributor BBM Minyak Tanah untuk wilayah kabupaten Lingga kepada media ini menyampaikan bahwa kelangkaan minyak tanah di Lingga terjadi karena adanya perbaikan dermaga di Tanjung Uban tempat  depot Pertamina melakukan pengisian BBM.

Dijelaskan Djunaidi,  bahwa sebelumnya dermaga tambatan pengisian minyak pertamina ada 3 unit di Tanjung Uban, namun 2 unit dermaganya saat ini sedang ada perbaikkan. Akibat 1 unit dermaga saja yang digunakan Pertamina membuat antrian kapal yang cukup panjang. 

" Saat ini kapal kita lagi antri di 1 dermaga itu. Antrian ini sudah cukup lama dan kita selaku distributor juga merasa resah dengan antrian ini,karena selain membuat masyarakat kekurangan BBM Minyak Tanah, lamanya waktu perbaikan itu juga memakan kos pembiayaan yg cukup besar untuk perusahaan kami. Namun kami akan usahakan dalam Minggu ini keberadaan BBM minyak tanah untukkabupaten Lebih segera terpenuhi, " terang Djunaidi.

Hal senada juga disampaikan oleh Baduar Heri Kepala Bagian Ekonomi Pemerintah Kabupaten Lingga.

Heri mengatakan bahwa, bahwa  memang benar ada antrian panjang di depot minyak pertamina di Tanjung Uban. Ia mengaku pihaknya dari bagian ekonomi Lingga telah melihat lansung ke depot minyak di Tanjung Uban.

" Masyarakat kita harapkan bisa memaklumi kondisi yang ada. Apalagi pihak penyalur sudah berusaha maksimal. Masalah ini karena dermaga pengisian yang bisa di pergunakan hanya 1 unit saja, sementara daftar antrian cukup panjang. Pihak penyalur juga sudah berjanji akan mengadakan secepatnya minyak tanah ini di Lingga, " jelas Heri.


Mardian
Lebih baru Lebih lama