Mitigasi Perlu Dilakukan oleh Pemangku Kepentingan agar Nelayan Tidak Beraktifitas di Sekitar Rig Perusahaan Migas


Mitigasi Perlu Dilakukan oleh Pemangku Kepentingan agar Nelayan Tidak Beraktifitas di Sekitar Rig Perusahaan Migas

Sosialisasi Keselamatan Bernelayan
ANAMBAS I KEJORANEWS.COM : Keselamatan nelayan saat beraktivitas di laut harus tetap menjadi pertimbangan utama bagi siapapun. Baik bagi nelayan maupun bagi Pemerintah Indonesia yang menjadi pemegang regulasi sekaligus pelindung nelayan secara utuh. Oleh sebab itu Aliansi Wartawan Kabupaten Kepulauan Anambas (AWKKA) bekerjasama dengan event organizer West Natuna Consorsium (WNC) dan didukung penuh oleh Perusahaan Medco E&P, Premier Oil dan Star Energy menggelar Sosialisasi Keselamatan Bernelayan kepada pelajar SMA Negeri I Siantan, Desa Tarempa Selatan, kecamatan Siantan, Kabupaten Kepulauan Anambas. Selasa (25/9/2018).

Asril Masbah, Ketua Panitia dari AWKKA mengatakan dalam sosialisasi mengatakan, aktivitas penangkapan ikan oleh nelayan tradisional dari waktu ke waktu terus meningkat frekuensinya. Kondisi itu membuat sejumlah nelayan melakukan penangkapan ikan di kawasan rig/ platform perusahaan Minyak dan Gas ( Migas). Padahal hal itu berbahaya dan dilarang.

" Beberapa lokasi sekitar rig/platform  masih kita lihat nelayan mencari ikan, padahal kawasan rig itu sangat berbahaya. Bisa mengancam keselamatan nelayan, karena bisa terjadi kecelakaan kerja kapan saja saat adanya aktivitas di perusahaan, " ujar Asril.
Rig Perusahaan Migas di Anambas


Oleh karena itu, dikatakannya, pemerintah dan stakeholder terkait perlu melakukan aksi dan program bersama untuk memberikan perlindungan kepada nelayan tradisional agar tidak melakukan aktivitas penangkapan ikan di sekitar rig tersebut.

Sementara itu, Rohadi Asisten Rekapitulasi AWKKA menjelaskan,
banyaknya nelayan yang memancing di sekitar rig/platform di Anambas, karena  dinilai oleh nelayan tempat itu masih dianggap sebagai kawasan utama penangkapan ikan. Selain itu, kawasan perairan di sekitar rig/platform juga masih menjadi lokasi yang dinilai paling cocok untuk perlintasan nelayan, dan juga tempat berteduh saat cuaca buruk sedang berlangsung.

“Akitivitas ini berpotensi menimbulkan kecelakaan di laut, sebab nelayan membawa bahan bakar, merokok dan kegiatan memasak di atas perahu. Berdekatan dengan aktivitas operasional pengolahan gas di rig/platform, " terangnya.

Bahkan kata Rohadi, indikasi meningkatnya aktvitas nelayan tradisional dalam melakukan aktivitas disekitar platform saat ini menunjukkan perimeter yang melanggar ketentuan.
Sehingga menurutnya,  perlu dilakukan berbagai upaya oleh seluruh pemangku kepentingan ,  karena nelayan juga mutlak memerlukan perlindungan dan keselamatan mereka.

" Caranya dengan memberikan mitigasi dan perlindungan kepada nelayan dalam beraktivitas di laut. Kemudian, menjaga kawasan rig yang merupakan  obyek vital nasional sehingga  operasional obyek tersebut tidak terganggu, " jelasnya.

Lionardo
Lebih baru Lebih lama