Wagub Isdianto Berharap Kepri Bebas Stunting


Wagub Isdianto Berharap Kepri Bebas Stunting

Isdianto  saat membuka workshop
pemanfaatan produk perikanan dan kelautan
TANJUNGPINANG I KEJORANEWS.COM : Wakil Gubernur Kepulauan Riau H. Isdianto berharap masyarakat Kepri khususnya dan Indoneaia secara umum terbebas dari stunting (kurang gizi kronis). Sehingga generasi mendatang bisa tumbuh sehat dan tinggi layaknya orang-orang Eropa.

“Saya baru tahu kalau stunting itu manusia kerdil. Makanya saya harap dengan sistem pengolahan sumber daya hayati yang baik dan benar bisa mencegah terjadinya stunting. Kita mau generasi kita sehat dan tinggi-tinggi seperti orang Eropa,” kata Isdianto dalam pidatonya saat membuka workshop pemanfaatan produk perikanan dan kelautan dalam rangka pencegahan stunting dan pemberdayaan ekonomi masyarakat maritim di aula Wan Seri Beni, kantor Gubernur Dompak, Tanjungpinang, Kamis (2/8/2018).

Wakil Gubernur juga mengaitkan persoalan stunting dengan prestasi olahraga di tanah air. Hampir seluruh cabang olahraga, para juaranya adalah orang-orang Eropa karena didukung dengan postur tubuh yang tinggi dan ideal untuk figur seorang atlit.

Untuk itu, Wakil Gubernur berharap workshop ini dapat memberikan  pemahaman kepada masyarakat Kepri, bagaimana mengolah sumber daya hayati yang ada secara benar dan terhindar dari stunting.

“Makanya melalui workshop ini nantinya semoga ditemukan vitamin yang bisa membuat bayi-bayi kita tumbuh sehat, tinggi dan besar. Sehingga secara fisik kita bisa bersaing dengan orang oropa, disamping bersaing juga secara intelektual,” harapnya.

Sebagai daerah kelautan, lanjut Isdianto, salah satu visi Kepulauan Riau adalah ‘unggul di bidang maritim’. Dan workshop yang diselenggarakan Kemenko Bidang Kemaritman di Kepri saat inj sangat tepat. Dan ini merupaka  bagian dukungan yang diberikan Pemerintah pusat terhadap daerah.

“Kita memiliki semua potensi dari sisi kelautan, semua. Karena maritim memang merupakan sektor unggulan yang kita punya dan akan selalu kita kembangkan. Hampir semua Provinsi saat ini mengalami defisit dan mencoba bangkit dengan mengolah PAD. Dan melalui sektor kelautanlah kita terus gali untuk meningkatkan PAD di Kepri,” jelas Isdianto.

Sementara itu, Andri Wahyono Asisten Deputi Sumber Daya Hayati,   Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam (SDM) dan Jasa, Kemenko Bidang Kemaritiman dalam sambutannya mengatakan bahwa para narasumber dalam workshop ini dihadirkan dari pusat dan yang sudah pernah berkunjung ke daerah lain sebelumnya.

Tujuannya agar bisa menuangkan keunggulan yang di dapat dari daerah lain kepada para peserta workshop di Kepri. Begitu juga nantinya apa yang dihasilkan dari Kepri bisa di sampaikan  kepada daerah lain.

“Saya harap Kepri bisa menjadi model dalam  skala bisnis koperasi ekonomi masyarakat yang bisa dikembangkan. Tidak hanya produk olahannya, tetapi mesin atau alat-alat yang digunakan untuk mengolah ekonomi kreatif agar bisa digunakan atau dikenalkan juga kepasar daerah lain nantinya. Karena saya lihat Kepri lebih memiliki potensi untuk itu,” kata Andri Wahyono.

Andri juga meminta agar para peserta workshop ini lebih proaktif dan mau mencurahkan pandangannya. Sehingga  nantinya Indonesia memiliki satu persepsi terutama antar sesama daerah maritim dalam mengolah sumber daya hayati yang dimiliki.

(Humas/ Bsr)
Lebih baru Lebih lama