Menjaga Kesehatan Masyarakat, Dinkes KKA Gelar Pelatihan Petugas Sanitarian dan Farmakes


Menjaga Kesehatan Masyarakat, Dinkes KKA Gelar Pelatihan Petugas Sanitarian dan Farmakes

Acara Pelatihan yang Digelar Dinkes Anambas
ANAMBAS I KEJORANEWS.COM : Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Anambas, adakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Kompeten dalam Pengawasan Keamanan Pangan.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, mulai tanggal 11-12 yang berlangsung di Aula Hotel Tarempa Beach, Jum'at (11/5/2018).

Peserta kegiatan ini diikuti oleh 20 orang, yang terdiri dari petugas sanitarian tiap Puskesmas masing-masing 2 orang dari 7 Kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Anambas,  ditambah 6 orang dari Seksi Kesehatan Keliling dan Seksi Farmakes Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Anambas.

Sedangkan narasumber diisi oleh Asmali, SKM, M.Si.,MPH dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepri  dan Mardianto, S. Farm., Apt., dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) kota Batam.

Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Pemkab Anambas Herianto dalam pidato sambutannya mengatakan, pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat untuk semua orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Dikatakannya, sebagai investasi pembangunan sumberdaya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. Kesehatan menjadi salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945.

Untuk itu menurutnya, pemerintah memiliki tanggungjawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.

" Pemenuhan terhadap pangan yang aman, bermutu dan bergizi merupakan hak asasi setiap manusia.
Dilain pihak, perkembangan industri pangan dewasa ini meningkat dengan pesat dan menyeluruh, baik industri UKM hingga skala multi internasional. Seiring dengan perkembangan tersebut banyak ditemui masalah yang berkaitan dengan "food Borne Disease" atau penyakit yang disebabkan karena makanan." Ujarnya.

Permasalahan itu, diakuinya, perlu diantisipasi dengan menerbitkan suatu metode untuk melakukan Risk Analysis atau analisis resiko terhadap bahaya yang disebabkan oleh makanan dalam proses penyediaannya dan sekaligus diperlukan suatu metode manajemen mutu dengan peningkatan kapasitas petugas yang dapat mengontrol dan meningkatkan perbaikan yang berkesinambungan.

" Melalui Pelatihan Peningkatan Kapasitas Petugas Kompeten Dalam Pengawasan Keamanan Pangan kita harapkan peserta yang dilatih dapat mencegah terjadinya bahaya melalui manajemen resiko yang dikembangkan untuk menjamin keamanan pangan dengan pendekatan Pencegahan (preventive) yang dapat memberikan jaminan dalam menghasilkan makanan yang aman bagi konsumen atau masyarakat," jelasnya.

Selain itu peserta juga diharapkan dapat wawasan tentang bagaimana seharusnya Sistem Manajemen Mutu Keamanan Makanan diterapkan di wilayah kerja masing-masing, sehingga masing-masing peserta pelatihan dari Puskesmas maupun Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat mengambil manfaat dalam menunjang pelaksanaan Tugas Pengawasan maupun Pembina sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Lionardo
Lebih baru Lebih lama