Pemenang MTQ Natuna Diharapkan Persiapkan Diri Menuju Ajang yang Lebih Tinggi


Pemenang MTQ Natuna Diharapkan Persiapkan Diri Menuju Ajang yang Lebih Tinggi

Wabup Natuna, Ngesti Yuni Menyerahkan Piala Bergilir dari Ketua LPTQ kepada Camat Bunguran Timur Laut, H. Ahmad
NATUNA I KEJORANEWS.COM: Gawai akbar Musabaqoh Tilawatil Quran IX tingkat Kabupaten Natuna, Sabtu  (31/3/2018) malam ditutup secara resmi oleh Wakil Bupati Natuna Hj. Ngesti Yuni Suprapti di Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut (BTL).

Ketua DPRD Natuna, Yusripandi Menyerahkan Hadiah kepada Pemenang Lomba MTQ

Ngesti yang juga merupakan Ketua LPTQ Natuna dalam sambutannya menyampaikan, agar para pemenang dalam perhelatan ini, dapat membawa nama harum Kabupaten Natuna di MTQ tingkat Provinsi Kepri pada bulan Mei mendatang di Kabupaten Lingga.. Dan tidak menutup kemungkinan, potensi unggulan yang dimiliki oleh Kabupaten yang berada di Laut Natuna Utara itu, mampu bersaing ditingkat Nasional, bahkan hingga tingkat Internasional.

Wabub Ngesti Memberikan Ucapan Selamat kepada Juara MTQ

“Saya berharap para khafilah yang menjadi juara pada MTQ kali ini, tidak mudah puas dengan prestasi yang telah berhasil diraih. Teruslah berupaya untuk meningkatkan seni pembacaan Al-Qur’an dengan baik,” pesan Wabup Ngesti.

Para Camat Pemenang Lomba MTQ ke IX Kab. Natuna

Ia juga berpesan, agar para peserta yang belum berhasil meraih juara, tidak patah semangat. Namun harus menjadikan hasil ini sebagai motivasi dan tantangan bagi diri sendiri, agar kemampuannya terus terasah hingga semakin baik.

Para Juara MTQ ke IX Kab. Natuna

“Jadikan ajang ini sebagai implementasi untuk mengagungkan ayat-ayat suci yang terkandung dalam Al-Qur’an. Kedepan saya harap setiap Kecamatan meningkatkan intensitas pembinaan bagi para peserta,” tegasnya.

Wabup Ngesti Yuni bersama Para Undangan saat Penutupan MTQ ke IX Kab. Natuna

Untuk meningkatkan kemampuan para putra daerah sebagai kader MTQ, Pemkab Natuna berjanji akan meningkatkan dana pembinaan disetiap LPTQ ditingkat Kecamatan, di tahun berikutnya.

“Karena saya selalu mendengar dari Camat dan LPTQ di Kecamatan, mereka mengeluhkan minimnya dana pembinaan. Tahun ini hanya Rp 20 juta, tahun berikutnya entah Rp 50 juta atau bahkan Rp 100 juta, kita belum tahu. Yang pasti akan ada kenaikan dari tahun ini. Kami Pemda Natuna bersama DPRD, akan sama-sama berjuang,” ungkap mantan Anggota DPRD Natuna dari fraksi Golkar tersebut.

Meski jauh dari kata sempurna, namun Ngesti tetap memberikan apresiasi kepada tuan rumah dan semua pihak, yang telah berjuang mensukseskan perhelatan MTQ yang digelar dalam 2 tahun sekali tersebut.

“Memang jauh dari kata sempurna, karena sound systemnya masih terdengar gresek-gresek seperti ada apa gitu. Dan juga masih ada kekurangan lainnya. Namun jadikan hal ini sebagai evaluasi, dalam merencanakan pelaksanaan MTQ kedepan, agar lebih baik lagi,” kritik Ngesti.

Selain kekurangan diatas, MTQ kali ini juga banyak menimbulkan polemik di kalangan masyarakat. Diantaranya lokasi acara yang berdebu, jalan masuk astaka yang belum diaspal dan adanya pertunjukan Barongsai, yang dinilai tidak sesuai ditampilkan dalam perhelatan tersebut.

Untuk diketahui, Kecamatan BTL berhasil keluar sebagai juara 1, disusul oleh Kecamatan Bunguran Timur juara 2 dan Midai juara 3. Sementara untuk juara harapan 1, diraih oleh kafilah dari Kecamatan Serasan Timur, harapan 2 Kecamatan Bunguran Barat dan harapan 3 Kecamatan Pulau Tiga.

Untuk pelaksanaan MTQ ke X yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 mendatang, giliran Kecamatan Pulau Tiga yang akan menjadi tuan rumah.

Adw
Lebih baru Lebih lama