Motif Bunga Kolak Menjadi Design Tampilan Air Pancur di Kota Kijang


Motif Bunga Kolak Menjadi Design Tampilan Air Pancur di Kota Kijang

Bupati Bintan dan Ikon Wisata
Sungai Kolak di Kijang, Bintan
BINTAN I KEJORANEWS.COM : Tren penataan taman kota dengan piranti berupa air mancur yang bisa 'menari-nari' di sungai Taman Kota Kijang, berpotensi sebagai 'magnet' pariwisata baru di Kabupaten Bintan, khususnya di Kota Kijang , Kec Bintan Timur. 

Bupati Bintan H Apri Sujadi, S.Sos mengungkapkan bahwa fokus pembangunan yang akan menjadi daya tarik wisata ini, dibuat dengan konsep sejarah dimana dulunya pada tahun 1924, lokasi ini amat populer dengan nama " Sungai Kolak. " mengacu pada histori atas banyaknya bunga kolak yang bisa ditemukan disepanjang sungai tersebut. Selain itu, beberapa bangunan serta pedestarian yang disiapkan bagi pejalan kaki juga akan dibuat dengan  tiang-tiang seni ornamen pucuk rebung bergaya khas arsitektur seni melayu. 

" Analogi bentuk bunga kolak yang menjadi histori, akan kita tampilkan ditengah-tengah kolam dalam bentuk air pancur, ini akan menjadi trend lokasi spot pariwisata baru, dimana kita harapkan masyarakat yang berjualan disepanjang lokasi tersebut juga akan menerima manfaat atas ramainya pengunjung yang datang kesana, " terangnya. 

Selain hal tersebut, dirinya juga menuturkan bahwa landscape penataan taman dibuat dengan ramah lingkungan bagi pejalan kaki. Beberapa pepohonan rimbun tetap dipertahankan ditambah beberapa lokasi duduk tempat peristirahatan. 

" Designnya ramah bagi lingkungan untuk para pejalan kaki di waktu pagi dan sore hari, apalagi disana ada Pohon Sakura, tentunya akan menarik bila duduk menikmati senja dengan bunga sakura bermekaran dan air pancur yang menari-nari, " ujarnya, Minggu pagi (28/1).

Sementara itu, Kepala Dinas Permukiman Kabupaten Bintan Herry Wahyu melalui Kabid Perumahan Bayu Wicaksono  mengatakan bahwa design Air Pancur motif bunga Kolak yang ditampilkan ditengah-tengah sungai nantinya terdiri atas 5 hingga 6 lingkaran dengan bentuk  sedang , besar dan kecil. 

" Nantinya ada 5 hingga 6 lingkaran, dibentuk dalam 3 spot, masing-masing berdiameter 5 meter , 7,5 meter dan paling besar itu 10 meter, dengan jarak nozzle 1 meter hingga 1,20 meter. Dan panjang rentang hingga 65 Meter dengan tinggi air pancuran bisa mencapai 6 hingga 10 meter serta bila dibantu dengan mesin high jet tinggi nya akan mampu mencapai 12 meter lebih, " ujarnya. 

Dikatakannya juga bahwa konsep air pancur ini rencananya akan mulai diwujudkan di tahun 2018 ini dengan anggaran berkisar 13 Milyar Rupiah. Selain itu, guna menambah semarak dan daya tarik wisata, rencananya dilokasi ini, juga akan digunakan untuk berbagai kegiatan pertunjukan seni diakhir pekan. 

" Selama ini, turis dan wisatawan lokal hanya mengunjungi area wisata seperti Trikora dan Lagoi. Perputaran uang  hanya berputar di kedua wilayah tersebut. Nah, kita mencoba memberikan sentuhan spot wisata baru, dimana wisatawan bisa berkunjung kesini dan  masyarakatpun bisa ikut langsung  menjajakan serta menawarkan berbagai aneka kuliner-kuliner khas Kabupaten Bintan, " ujarnya. 

Konsep penataan areal Taman Kolam Kijang ini, terlihat sangat " dinamis " dimana layout taman-taman menggunakan bidang-bidang lengkung sebagai analogi garis pantai dipadu dengan analogi bunga kolak. Konsep sisi kanan kiri juga dipenuhi rimbunan rumput dan pepohonan asri. Atap-atap pedestarian juga memakai konsep bentuk perahu-perahu nelayan, dengan tiang sanggahan ornamen pucuk rebung sebagai salah satu perwujudan kearifan lokal dan budaya melayu. Disebelah barat sisi kolam, nantinya juga akan berdiri sebuah bangunan rumah kontrol dengan konsep persilangan arsitektur bergaya kontemporer melayu kolonial, dengan struktur bahan material baja dan dinding bata sebagai selubung.

MDC
Lebih baru Lebih lama