Dampak Cuaca Buruk, Pelni Rubah Jadwal KM. Bukit Raya Tujuan Natuna


Dampak Cuaca Buruk, Pelni Rubah Jadwal KM. Bukit Raya Tujuan Natuna

Kapal Pelni KM. Bukit Raya
NATUNA I KEJORANEWS.COM : Buruknya cuaca diperairan Pontianak dan Natuna memaksa Kapal milik Pelni yang biasa melayani rute Natuna, menunda jadwal pelayarannya dari Pontianak kalimantan Barat menuju Natuna.

Kapal yang seharusanya telah tiba di Natuna pada hari Minggu,  kemarin hingga saat ini masih tertahan di Pelabuhan pontianak.

Menurut Petugas PELNI Pontianak , Ismet , yang dihubungi melalui sambungan telepon, Senin pagi (15/1/2018), kapal Dijadwalkan akan berlayar ke Natuna pada hari selasa (16/1/2018).

 Penundaan pelayaran KM. Bukir Raya itu dilakukan berdasarkan rekomendasi perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG).
 Ismet menambahkan, nahkoda kapal tidak mau mengambil resiko, dengan tetap memaksa berlayar disaat cuaca sedang tidak bersahabat seperti sekarang.

“Cuaca tidak mendukung, terpaksa kita tunda pelayaran. Nahkoda juga tidak mau ambil resiko berlayar dalam cuaca ekstrim seperti saat ini,” kata Ismet, Senin (15/1/2018) pagi.

Sementara itu, posisi KM. Bukit Raya saat ini telah berada dipelabuhan Pontianak sejak Minggu kemarin.

Sedangkan para penumpang tujuan Natuna dan pelabuhan selanjutnya, saat ini masih berada di atas kapal.
Sementara penumpang tujuan Natuna dari Pontianak, menurut Ismet, selain telah berada dikapal juga masih ada yang tinggal dirumah, menunggu jadwal keberangkatan besok.

“Penumpang ada yang menunggu dikapal, sementara yang punya rumah disini, ya mereka masih menunggu di rumah, sampai besok ,” tambah Ismet.
keberangkatan KM. Bukit Raya pada hari selasa ini juga dilakukan setelah melihat dari kondisi cuaca dan prakiraan cuaca dari BMKG.

 Diharapkan kondisi cuaca pada hari selasa ini akan lebih baik. Berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, selain hujan lebat dan angin kencang,  saat ini mencapai 6 meter, hal ini tentu sangat beresiko bila Kapal Motor Bukit raya tetap berlayar.

Adw
Lebih baru Lebih lama