Dua Perusahaan Distributor Indomie dan Pop Mie Didemo Mantan Karyawannya


Dua Perusahaan Distributor Indomie dan Pop Mie Didemo Mantan Karyawannya

Jonner Sirait Koordinator Aksi
saat Melakukan Orasi
BATAM I KEJORANEWS.COM : Puluhan buruh Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) kota Batam kembali menggelar demo di depan gedung PT Pan Baruna dan PT Startmara Pratama. Senin (4/12/2017) pagi.

Di depan 2 perusahaan yang berada di jalan Letjen Suprapto,kawasan Cammo Industrial Park Blok G no 1, Batam Centre, ini, pendemo yang merupakan mantan karyawan perusahaan melakukan orasi sambil membawa keranda mayat.

Dalam tuntutannya, para buruh SBSI ini meminta perusahaan distributor Indofood tersebut membayarkan hak-haknya mereka yang di PHK tanpa pesangon. Massa juga meminta agar perusahaan menjalankan Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku bagi karyawan yang masih bekerja.

Menurut para buruh, mereka yang sudah puluhan tahun bekerja di PHK tanpa adanya uang pesangon.

Buruh SBSI Bawa Keranda Mayat
" Kami minta pesangon kami, dan juga uang lsmbur. Kami juga  meminta agar pihak perusahaan mempermanenkan karyawan yang sudah puluhan tahun bekerja. Teman kami di sana banyak yang kontrak kerjanya berulang-ulang tanpa permanen," ujar salah seorang pendemo.

Joner Sirait selaku koordinator aksi dalam orasinya meminta pihak perusahaan menaati UU yang berlaku dan segera menyelesaikan permasalahan dengan memberikan hak-hak sebagaimana yang disampaikan buruh dalam aksi damai tersebut.

"Apabila tidak ada kesepakatan, sampai kapanpun kami akan tetap melakukan aksi hingga tuntutan para buruh mendapatkan solusi" Ujarnya

Ditempat yang sama, Muhammad Kuswiran salah satu buruh yang sudah 13 tahun bekerja diperusahaan tersebut mengaku, sistim kontrak kerja didalam perusahaan itu berulang-ulang. Selain itu, selama bekerja sebagai marketing untuk memasarkan produk indofood seperti Pop Mie, Indomie dan teh perenjak, menajemen perusahaan juga melakukan intimidasi dengan membebankan semua barang yang tidak laku harus di bayar oleh marketing dengan memotong gaji.

"Kalau barang tidak laku, kami disuruh jualan di pasar Tos 3000 Jodoh tanpa di gaji. Dan bila barang itu tidak laku juga, kami yang disuruh membelinya," Ungkapnya

Atas hal itulah, Kuswiran pun memilih untuk mengundurkan diri,akan tetapi hingga  sampai saat ini perusahaan belum juga membayarkan uang jasa selama bekerja padanya.

"Bulan September saya mengundurkan diri. Tapi uang jasa hingga saat ini belum ada diberikan, sementara saya disuruh buat surat permohonan dan karena itulah saya ikut unjuk rasa disini." Ungkapnya

Sementara itu, Kapolsek Batam Kota, Kompol Firdaus saat dikonfirmasi mengenai demo itu mengatakan telah memiliki ijin dan untuk pengamanan telah menurunkan sekitar 40 aparat dari polsek Batam Kota.

"Kita disini hanya pengawalan saja dan sampai saat ini aksi teman-teman buruh berjalan damai. Aksi ini sudah yang kedua kali digelar," ujarnya di ruang security perusahaan saat istirahat makan siang.

Ketika disinggung apakah dari pihak kepolisian sudah ada mendapat kabar dari pihak perusahaan terkait akan dilakukannya perundingan, Firdaus mengaku, hingga saa ini (pukul 11.30) pihaknya belum mendapat kabar dari manajemen, sebab pihak manajemen sedang ke Tanjung Pinang.

"Kalau izin aksi unjuk rasanya dua hari. Hari ini dilakukan diperusahaan dan satu hari lagi besok yakni ke Disnaker Batam dan kalau menurut informasi dari manajemen perusahaan,sebelumnya sudah ada pertemuan, tapi belum ada kesepakatan."Beberny.

Terkait demo ini, Taufik manajer distributor Indofood Batam belum dapat dimintai keterangan karena tidak berada di tempat.

Selain membawa berbagai spanduk dan bendera yang dipasang pada pintu pagar perusahaan. Para buruh yang membawa keranda mayat, menaburi keranda tersebut dengan mie instan Pop Mie dan indomie yang sudah kadaluarsa. 

Rdk
Lebih baru Lebih lama