Nelayan Sungai Enam Temukan Jasad Tanpa Kepala di Perairan Mapur


Nelayan Sungai Enam Temukan Jasad Tanpa Kepala di Perairan Mapur

BINTAN I KEJORANEWS.COM : Dua orang nelayan Sungai Enam menemukan sesosok mayat di tengah laut perairan Mapur di titik koordinat 1"12.234 utara 104"45.832 timur 9 mil dari Pulau Nikoi. Kamis (8/12/16). 

Kedua nelayan  saat melihat mayat sekitar pukul 10.00 WIB langsung menariknya kepinggir pompong menggunakan pengait ikan, dan langsung memberitahukan pada tokenya.

" Setelah toke kami datang, toke kami langsung menghubungi Polair Bintan untuk segera ke lokasi, karena jika dibiarkan mayat itu akan terbawa arus, atau bisa tenggelam," Ujar Sapri salah seorang nelayan.

Dengan adanya laporan tersebut Pihak Polair Bintan langsung bekerja sama dengan Pihak Kesehatan Puskesmas Kawal, Polsek Gunung Kijang, Basarnas Tanjungpinang serta TNI AD dan AL untuk menuju tempat di temukanya mayat tersebut, dikarenakan Speed Boat yeng kecil arus serta ombak yang sangat kuat, akhinya yang menuju lokasi TKP hanya  Polair, Dokter dan Anggota Polsek.



Iptu A. G. Rambe Kepala Bagian Operasi Polair Bintan mengatakan, jasad yang ditemukan tersebut sudah tidak utuh lagi. Bagian organ kepala sudah tidak ada, serta bagian kaki dan tangan sudah tinggal tengkorak.

" Jasad mayat itu pakai baju coklat celana pendek warna hitam kondisi mayat ditemukan dalam kondisi  telungkup, dan tidak ada identitas pada jsadnya. Kita belum tahu apakah jasad ini korban pesawat Polair yang jatuh di perairan Senayang," terang Rambe.

" Dengan speed boat yang sangat kecil dan arus laut yang kuat, kita sangat sulit untuk mencapai lokasi. Perjalanan menuju  TKP diperkirakan 1,5 jam.  Setelah sampai di TKP dokter langsung mengecek mayat tersebut. Nanti pihak dokter yang akan menentukan hasilnya," tambahnya.


Hal yang sama disampaikan dr. M.  Azhari. Ia mengaku belum pasti apakah jasad tersebut korban pesawat Polair M28 skytruck. Yang jelas dikatakannya mayat tersebut di perkirakan kurang lebih sudah 5 hari tidak bernyawa dan terapung di laut.

" Pastinya mayat akan kita bawa dulu ke RS Raja Ahmad Provinsi untuk divisum, agar lebih jelas siapa korban tersebut," terang dr. Azhari.

Mayat yang ditemukan itu, sekitar pukul 15. 25 WIB dibawa ke RS Raja Ahmad Provinsi untuk permeriksaan yang lebih akurat.

Obet

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama